JAKARTA, KRIKENTS.COM – Hai krikentsvora hari ini tepat tanggal 20 Mei 2016, ayo hari apa ini? Hahahaha... iyalah hari Jum’at. Eits, tapi semoga kalian gak lupa kalau hari ini ada hari besar Nasional yaitu Hari Kebangkitan Nasional. 

Dihari ini 108 tahun yang lalu menjadi titik balik perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Sejak saati itu, para pemuda berkomitmen bersatu untuk melakukan perlawanan melalui pergerakan atau organisasi sehingga tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik saja.  

Diawali oleh gagasan Dokter Wahidin Soedirohusodo (awas bukan Tora Sudiro, hahaha...) mengenai studiefonds atau dana pendidikan yang kita kenal sekarang dengan beasiswa. 

Menurut dia, pendidikan bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan perubahan dan meningkatkan kualitas hidup. Gagasan inilah yang menjadi cikal bakal organsasi Boedi Oetomo sebagai pelopor organisasi pemuda  di tanah air.

Dokter Wahidin Soedirohusodo, lulusan Sekolah Dokter Djawa itu pun berusaha agar jumlah anak pribumi yang mengikuti pendidikan terus bertambah.

"Dokter Wahidin kemudian melakukan perjalanan keliling Pulau Jawa untuk mengenalkan dana pendidikan. Kemudian, saat hendak menuju Banten pada Desember 1907, beliau singgah ke STOVIA. Gagasan Dokter Wahidin tentang dana pendidikan kemudian menarik perhatian beberapa pelajar di sana, yakni Soetomo dan Soeradji," ujar Kepala Seksi Penyajian dan Layanan Edukasi Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas), Sujiman Krikents lansir dari Okezone di Muskitnas, Jakarta, baru-baru ini.

Pada 20 Mei 1908 pelajar-pelajar STOVIA di bawah pimpinan Soetomo kemudian berkumpul di ruang anatomi. Mereka bermusyawarah merencanakan pendirian perkumpulan yang dilengkapi dengan susunan kepengurusannya. Momen inilah yang menjadi lahirnya Boedi Oetomo. 

"Soetomo kemudian dipilih sebagai ketua. Nama Boedi Oetomo diambil dari budi pekerti. Artinya, perbuatan mulia yang dapat memberikan budi pekerti yang baik bagi Masyarakat Indonesia. Jadi di sinilah, tempat mereka membuat perkumpulan modern pertama," terangnya.

Nah, sekarang udah tambah ilmukan ya. Jadi gak cuma tau ada Hari Kebangkitan Nasional aja dan bisa jadi lupa karena tanggalan gak dimerahin sama pemerintah hahaha... 

Semoga kita bisa meneruskan gagasan dari sang pelopor dahulu, untuk berkumpul satu sama lain merapatkan barisan, bahu membahu saling gotong royong dan membantu satu sama lain. 

Kalau ini terjadi disaat ini mungkin di negara Indonesia tercinta kita ini akan jauh dari kata kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan. (BangKrik)

Sumber  : Okezone